Blog Syakur

Ya, itu pertanyaan dari saya, mengapa masih merokok? Tahukah kamu?

Tapi kan rokok  bikin tenang dan bikin inspirasi datang?

Itu efek dari candu. Itu sugesti. Kalau memang rokok itu baik, bikin tenang, bikin inspirasi datang, maukah nanti kita menyuruh anak, adik, dan saudara kita untuk merokok sedini mungkin? Jawab dengan jujur. Saya yakin banyak orang yang menggeleng, menolak untuk menjerumuskan orang tersayang kepada keburukan. Sadar kan sebenarnya rokok tidak baik?

Mengapa saya begitu bersikukuh untuk melarang rokok? Mengapa saya anti-rokok dan UMY menginginkan kampusnya bebas rokok? Mengapa pula Muhammadiyah memberikan fatwa bahwa rokok haram? Ingatlah ini, anti-rokok akan membuat kita semua sehat. Karena perokok dan yang menghisap asap rokok akan sama-sama merasakan buruknya rokok. Bukankah Rasul melarang sesuatu yang mudharatnya lebih besar dari manfaatnya? Masih banyak dan masih terlalu banyak fakta buruk tentang rokok. Tidak akan cukup kalau saya beberkan disini. Tapi kalau kata Ippho Santosa,

Jika kita duduk di sebelah orang yang menderita HIV/AIDS, apakah kita akan tertular penyakitnya? Tidak, karena HIV/AIDS hanya ditularkan lewat darah dan hubungan seksual dengan orang yang menderita HIV/AIDS. Tapi bila kita duduk disebelah perokok, apa yang akan kita rasakan? Sesak nafas adalah hal pertama, dan lagi kita akan tertular penyakit-penyakit lain akibat rokok, hanya karena menghisap asap rokok. Jadi yaa…perokok itu, udah menyakiti diri sendiri, menyakiti orang lain juga. Berkali-kali lipat ruginya…

Ayo, kesadaran itu dimulai dari diri kita sendiri. Sehat untuk siapa? Akan dirasakan siapa? Tentunya kita akan menjadi pribadi yang lebih baik bila kita sehat…:)

sumber:http://blog.umy.ac.id